Multazamwisata.co.id – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengatakan penyelenggaraan haji tahun ini luar biasa, karena diselenggarakan dengan waktu yang sedikit, pengumumannya serta persiapannya.
Hilman menginginkan pelaksanaan haji tahun ini diselenggarakan tanpa ada “buntut” (masalah).
“Saya mewanti-wanti kepada kawan-kawan jangan ada “buntutnya” setelah haji terselenggara,” ucap Hilman.
Ia menyampaikan memang banyak hal terkait haji tahun 2022 yang bisa di justifikasi bahwa ini adalah kondisi darurat.
“Tapi saya juga ingatkan bahwa pasca tsunami Aceh banyak kebijakan pemerintah bahkan menterinya dengan alasan emergency tetap dipanggil KPK, dipanggil Kejaksaan,” ujarnya.
“Saya mewanti wanti betul kepada kawan kawan dipusat, oleh karena itu kita tetap siaga termasuk dalam menjalankan kebijakan kebijakan yang ada pasca pengumuman yang disampaikan oleh Pemerintah Saudi Arabia,” ucapnya pada acara Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji, Minggu (25/4/2022).
Turut mendampingi Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Husnul Maram, Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Haris dan Kepala UPT Asrama Haji Surabaya Sugianto.
Dirinya menyampaikan bahwa mepetnya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini terutama dalam menyiapkan pelaksanaannya, terlebih bulan Syawal ini terdapat libur 10 hari.
“Tetapi nanti akan kami sampaikan ke wilayah mekanisme yang akan kita pakai seperti apa dalam pelaksanaannya tambah Hilman. Kami akan minta pendampingan dari BPK, insya Allah dari KPK akan kita undang, jangan sampai bapak ibu sudah kerja keras siang malam, energi sampai habis mengurus haji, tapi ada satu klausul terlewati dalam peraturan dan bermasalah, saya tidak ingin itu terjadi,” tuturnya.
“Kita akan undang Kepolisian juga untuk mendampingi sehingga keputusan yang diambil baik dan insya Allah juga bersih,” sambungnya.
Sumber : haji.kemenag.go.id