Riyadh – Setelah membuka pintu, pemerintah Arab Saudi tak lagi membatasi jumlah kunjungan untuk umrah.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengeluarkan 23 juta izin Umrah sejak awal musim. Hal ini dikonfirmasi oleh Juru Bicara Dinas Haji dan Umrah, Hisyam Al-Saeed.
Al-Saeed mengatakan bahwa warga, penduduk, dan pengunjung yang datang dari luar Kerajaan telah mendapat manfaat dari layanan penerbitan izin Umrah selama Bulan Suci Ramadan.
“Masih ada waktu tersedia bagi orang-orang yang ingin melakukan Umrah,” ucap Al-Saeed, seperti dikutip detikTravel dari Saudi Gazette, Selasa (5/4/2022).
Dia menegaskan bahwa jumlah orang yang ingin melakukan Umrah sangat besar, khususnya setelah pengumuman Raja Salman untuk mengizinkan penggunaan kapasitas penuh dari Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Pengumuman ini muncul setelah mencabut tindakan pencegahan dan protokol pencegahan yang diperkenalkan untuk membendung penyebaran pandemi.
“Kami siap untuk jumlah (jemaah) berapa pun,” kata Al-Saeed.
“Upaya lapangan Pasukan Khusus Pengamanan Haji dan Umrah, Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjidil Haram, dan Kementerian Haji dan Umrah yang diwakili oleh kader lapangan, mempersiapkan Dua Masjid Suci secara penuh untuk jumlah jemaah ini,” kata Al-Saeed.
Dia mencatat bahwa petugas lapangan siap mengelola kerumunan dengan cara profesional yang biasa.
Sebanyak 56 negara telah mendapat manfaat dari layanan penerbitan izin umrah sebelum memasuki Kerajaan hingga saat ini. Izin itu membantu mereka yang ingin melakukan Umrah untuk merencanakan perjalanan yang sesuai untuk mereka.
Kementerian Haji dan Umrah sebelumnya telah memungkinkan pemegang semua jenis visa untuk membuat janji untuk melakukan Umrah sebelum memasuki Kerajaan Arab Saudi melalui aplikasi Eatamarna.
Mereka yang ingin melakukan umrah harus mengeluarkan visa untuk memasuki Kerajaan, kata kementerian, menekankan pentingnya memastikan masa berlakunya saat mendaftar dan memesan di aplikasi Eatamarna.
Izin Umrah akan otomatis dibatalkan jika orang tersebut telah terinfeksi Covid-19 atau telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, dan jika pemegang visa tidak masuk ke Arab Saudi 6 jam sebelum tanggal pemesanan untuk melakukan umrah.
Sumber: Detik.com